Langsung ke konten utama

Harga Emas Naik, Investor Tunggu Langkah Fed Selanjutnya Pasca NFP

 PT Rifan Financindo || Harga emas naik pada Senin (06/12) pagi di Asia, dengan investor terus mencerna laporan ekonomi AS yang beragam dan mempertimbangkan dampaknya terhadap langkah Federal Reserve AS selanjutnya.Harga emas berjangka naik tipis 0,01% menjadi $1.784,15 pada pukul 10:53 PM ET (3:53 AM GMT). Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, naik tipis pada hari Senin.

Laporan pekerjaan AS, yang dirilis pada hari Jumat, beragam. Data ketenagakerjaan nonpertanian (Non-farm payrolls/NFP) tercatat sebanyak 210.000 pada bulan November, lebih rendah dari angka 550.000 dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan angka sebesar 546.000 bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,2%, terendah dalam 21 bulan.

Data terpisah menunjukkan Indeks manajer pembelian non-manufaktur Institute of Supply Management (ISM) tercatat 69,1 lebih tinggi dari perkiraan pada bulan November, merupakan rekor tertinggi.Meskipun ada indikasi bahwa bisnis meningkatkan perekrutan, harga tetap tinggi dan ada sedikit tanda kendala pasokan berkurang.

The Fed kemungkinan akan mempercepat pengurangan asetnya saat bertemu nanti di bulan ini, sebagai tanggapan atas pasar tenaga kerja yang semakin ketat. Ini juga dapat menyebabkan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan.

Potensi kenaikan suku bunga juga tetap menarik di seluruh Atlantik. Michael Saunders, anggota eksternal Komite Kebijakan Moneter Bank of England, sedang menunggu informasi lebih lanjut atas varian baru omicron COVID-19 sebelum memutuskan bagaimana memberikan suara dalam rapat bank sentral bulan ini. Saunders memilih untuk menaikkan suku bunga pada bulan November.

Di Asia Pasifik, Reserve Bank of Australia akan mengeluarkan keputusan kebijakan terbarunya pada hari Selasa, diikuti oleh Reserve Bank of India sehari kemudian.Di logam mulia lainnya, perak naik 0,14%, platinum naik 0,56% dan paladium naik 0,43% pukul 11.12 WIB.

PT Rifan Financindo ||
Harga minyak naik Senin (06/11) pagi di Asia setelah Arab Saudi menaikkan harga untuk minyak mentahnya bagi wilayah Asia dan AS. Sementara itu, perundingan tidak langsung antara AS dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 tampaknya mengalami kebuntuan.


 

Baca juga :
pt rifan financindo
rifanfinancindo
rifan financindo

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Anggota DPR tak setuju penghapusan BBM premium pada tahun 2022

  Jakarta ( PT Rifan Financindo ) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan tidak setuju dengan kebijakan terkait penghapusan BBM jenis premium pada tahun 2022 mendatang karena berpotensi menambah beban perekonomian di tengah masyarakat. Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa saat ini daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi COVID-19.“Terkait rencana Premium dihapus 1 Januari 2022, kami tidak sependapat di tengah pandemi yang sekarang ini,” ujar Mulyanto. Sedangkan pada tahun 2022, masih menurut dia, belum tentu pula terjadi pemulihan daya beli masyarakat tersebut.Mulyanto menegaskan dirinya bukan anti pada BBM ramah lingkungan. Namun, dia minta Pemerintah memikirkan solusi alternatif bagi masyarakat bila ingin menghapus premium. “Saya minta Pemerintah mencari solusi alternatif yang lebih elegan agar tujuan menjaga kelestarian lingkungan hidup tercapai namun beban hidup masyarakat tidak bertambah,” tegasnya.Mulyanto juga memp...