Langsung ke konten utama

Emas Naik karena USD Berbalik Melemah

 Rifan Financindo || Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, karena dollar AS berbalik melemah.Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $5.00 ke $1,828.80 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.107 ke $24.43 per ons.Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa Producer Price Index (PPI) bulan Oktober naik 0.6% setelah kenaikan 0.5% di bulan September, sesuai dengan yang diperkirakan. Laporan ini mengatakan bahwa inflasi tahunan naik 8.6%, sedikit lebih kecil daripada yang diperkirakan sebesar 8.7%.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Hanya ada sedikit keengganan terhadap resiko di pasar global saat ini. Berita-berita yang positip belakangan ini mengenai Covid 19 yakni turunnya tingkat infeksi di AS, ditemukannya obat-obat ampuh untuk melawan virus corona telah memberikan kontribusi yang baik terhadap bersemangatnya pasar saham dan juga membantu mengangkat pasar saham. Saat ini para trader dan investor sedang mengabaikan meningkatnya harga inflasi yang problematik.

“Support” terdekat menunggu di $1,813 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,786. “Resistance” terdekat menunggu di $1,830 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,836 dan kemudian $1,869.



Dollar di Asia Berupaya Bangkit



Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (10/11), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi setelah rally 3 hari, sementara dollar AS di pasar Asia berupaya naik perlahan setelah melemah 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,11% atau 15 poin ke level Rp 14.257 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.242.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.255 kemudian terkoreksi ke Rp14.260, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.257. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia naik perlahan setelah melemah 3 hari di sesi global sebelumnya; berturut-turut terkoreksi di tengah belum jelasnya inflasi CPI AS yang akan dirilis dapat memengaruhi the Fed dalam menaikkan suku bunganya.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 94,01, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 93,98.Sementara itu, IHSG Rabu di awal sesi pertama melemah 11,863 poin (0,18%) ke level 6.658,062, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif sementara menantikan rilis data inflasi di China dan AS hari ini serta Wall Street yang terkoreksi di penutupannya.

Rifan Financindo || 
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia naik terbatas. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.157 – Rp14.393.


Baca juga :
pt rifan financindo
rifanfinancindo
rifan financindo




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...