Langsung ke konten utama

Saham Asia Pasifik Melemah, PDB China Tumbuh Lebih Rendah dari Ekspektasi

 Rifan Financindo || Saham-saham di Asia Pasifik mayoritas bergerak turun pada Senin (18/10) pagi seiring terus melonjaknya harga energi sehingga menambah kekhawatiran atas tekanan inflasi.

Shanghai Composite China turun 0,46% di 3.555,77 pukul 09.48 WIB menurut data Investing.com dan SZSE Component turun 1,07% di 14.260,98. Data yang dirilis sebelumnya mengatakan PDB tumbuh lebih kecil dari perkiraan sebesar 0,2% kuartal ke kuartal dan 4,9% tahun ke tahun pada kuartal III tahun 2021.

Produksi industri tumbuh 3,1% tahun ke tahun, penjualan ritel tumbuh 4,4% tahun ke tahun di bulan September dan tingkat pengangguran berada di 4,9%.Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,74% ke 25.143,00. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali naik 0,23% di 6.648,87 pukul 10.09 WIB.

Nikkei 225 Jepang turun 0,29% di 28.985,50 dan KOSPI Korea Selatan turun tipis 0,17% ke 3.009,86.Di Australia, ASX 200 naik 0,21% ke 7.377,80 pukul 09.53 WIB.

Saat data China yang diawasi ketat untuk mengukur tingkat keparahan krisis energi global di negara itu, Gubernur People’s Bank of China Yi Gang mengatakan pada hari Minggu ekonomi China "berjalan dengan baik", tetapi menghadapi tantangan seperti risiko gagal bayar untuk perusahaan-perusahaan tertentu karena "salah urus".

Namun, risiko yang ditimbulkan terhadap ekonomi dan sistem keuangan China dari masalah utang Grup China Evergrande (HK:3333) dapat diatasi, tambahnya.

Sementara itu, di Selandia Baru, indeks harga konsumen tumbuh lebih tinggi dari perkiraan 4,9% tahun ke tahun dan 2,2% kuartal ke kuartal pada kuartal III.

Meskipun minat risiko mengalami peningkatan, kekhawatiran tentang inflasi di tengah berlanjutnya krisis energi global dan pemulihan ekonomi yang tidak merata dari COVID-19 terus membebani sentimen investor. Ini terjadi kala bank sentral utama bersiap untuk memulai pengurangan aset.

“Sentimen benar-benar menjadi sangat bearish. Pasar merasa cukup berani dengan fakta bahwa kita mungkin akan melihat beberapa hasil pendapatan yang cukup kuat dari perusahaan AS pada kuartal ini,” analis pasar IG Group Kyle Rodda mengatakan kepada Bloomberg.

“Tetapi masalah jangka panjang tetap apa yang terjadi dengan kejutan pasokan global yang disebabkan oleh COVID-19, tekanan inflasi yang muncul dari itu, dan garis yang sangat tipis yang Federal Reserve AS lakukan untuk mencoba dan mengurangi risiko inflasi ini, sementara pada saat yang sama tidak menghambat pemulihan atau melemahkan kekuatan pasar keuangan.”

Rifan Financindo || Ketua Fed Jerome Powell akan mengambil bagian dalam diskusi panel kebijakan pada hari Jumat. Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan bank sentral "harus bertindak" untuk mengendalikan tekanan inflasi dan mengingatkan bahwa biaya energi yang lebih tinggi akan berarti tekanan harga akan terus berlanjut.


 

Baca juga :
pt rifan financindo
rifanfinancindo
rifan financindo

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...