Langsung ke konten utama

Harga Minyak Turun Senin, Dolar AS dan Jumlah Pengeboran Alami Peningkatan




Rifan Financindo || Harga minyak turun pada Senin (20/09) pagi di Asia, memperpanjang penurunannya dari Jumat akhir pekan lalu. Cairan hitam memperpanjang kerugiannya dari hari Jumat karena dolar AS mengalami penguatan dan jumlah pengeboran minyak AS naik, bahkan ketika hampir seperempat produksi Teluk Meksiko AS tetap tutup setelah dilanda Badai Ida dan Nicholas.

Harga minyak Brent turun 0,73% ke $74,79 per barel pukul 09.38 WIB menurut data Investing.com. Harga minyak WTI turun 0,86% di $71,20 per barel setelah beralih ke kontrak November 2021 dari 19 September. Namun, baik Brent dan WTI berjangka tetap di atas $70.

Dolar AS bergerak naik 0,17% di 93,332 pukul 09.41 WIB.

Minyak jatuh seiring kenaikan greenback yang mendekati level tertinggi tiga minggu pada hari Jumat. Data AS yang dirilis pada hari yang sama menunjukkan bahwa indeks Harapan Konsumen Michigan dan Sentimen Konsumen Michigan pada bulan September masing-masing berada di 67,1 dan 71.

Ekspektasi juga meningkat bahwa Federal Reserve AS akan memulai pengurangan aset pada tahun 2021 dan bank sentral AS ini akan menyampaikan keputusan kebijakan terbaru pada hari Rabu.

"WTI berjangka dapat berkonsolidasi selama beberapa sesi perdagangan berikutnya sampai lintasan dolar sedikit lebih jelas," kata analis OANDA Edward Moya dalam catatan.

Jumlah rig AS yang meningkat juga berkontribusi pada tren penurunan minyak. Baker Hughes mengatakan pada hari Jumat bahwa jumlah rig minyak dan gas naik sembilan menjadi 512 dalam seminggu hingga 17 September, tertinggi sejak April 2020 dan dua kali lipat level dari waktu yang sama pada tahun 2020.

Rifan Financindo ||
Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS mengatakan 23% dari produksi minyak mentah dari Teluk Meksiko, atau 422.078 barel per hari, tetap belum beroperasi pada hari Jumat silam.



Baca juga :
pt rifan financindo
rifanfinancindo
rifan financindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imbal hasil obligasi AS turun, emas melonjak tembus 1.700 dolar

 Chicago ( Rifan Financindo ) - Harga emas berjangka melonjak lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), melakukan pemulihan yang kuat dari level terendah sembilan bulan, didukung penurunan imbal hasil  obligasi pemerintah AS dan kurs dolar yang melemah Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 38,9 dolar AS atau 2,32 persen menjadi ditutup pada 1.716,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (8/3/2021), emas berjangka anjlok 20,5 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.678,00 dolar AS.Emas berjangka turun 2,2 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.698,50 dolar AS per ounce pada Jumat (5/3/2021), setelah merosot 15,10 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.700,70 dolar AS pada Kamis (4/3/2021), dan terpangkas 17,8 dolar AS atau 1,03 persen menjadi 1.715,80 dolar AS pada Rabu (3/3/2021). "Saya tidak tahu apakah ini adalah akhir dari tren kenaikan imbal hasil, apakah ini adalah permulaan. Para pedagang emas d

Emas naik Karena Koreksi Normal

Rifan Financindo || Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Senin kemarin, karena koreksi normal dari tekanan jual belakangan ini yang telah merusak grafik jangka pendek pasar emas. Dolar AS yang goyah di pasar forex dan naiknya harga minyak mentah adalah kekuatan “bullish” diluar pasar metal berharga yang bekerja mendukung pasar metal berharga untuk naik memulai minggu perdagangan yang sakit. Meskipun demikian metal safe-haven ini masih tertekan dengan naiknya minat terhadap resiko dari para trader dan investor belakangan ini yang telah membuat uang mengalir ke pasar saham. Emas berjangka bulan Agustus terakhir naik $13.50 per ons pada $1,696.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli tidak berubah di Rp 876.000,- Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Nasdaq menyentuh rekor ketinggian semalam, sementara indeks saham S&P 500 menyentuh ketingg

Tunjang Gaya Hidup Sehat, Sanken Hadirkan Dispenser Dua Galon

  Rifanfinancindo || Adanya wabah pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Suatu perilaku yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Selain menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan di air mengalir pakai sabun atau hand sanitezer, dan menjaga jarak, juga harus ditunjang dengan minum air putih yang berkualitas. Untuk memenuhi kebutuhan air minum berkualitas, Sanken di awal tahun 2021 menghadirkan inovasi terbaru dispenser dua galon "Infinite" series yaitu DA-11 Glass dan DA-11 Stainless. Dispenser terbaru untuk kelas premium ini pun sudah mengantongi sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dispenser terbaru ini memiliki fitur utama UV Self Clean System. Sistem ini menggunakan ultra violet yang sangat efektif membasmi dan mencegah timbulnya bakteri di dalam tangki air. Air yang diminum pun menjadi lebih higienis. Sistem ini juga dilengkapi dengan teknologi yang dapat menekan pertumbuhan bakteri, menghilangkan rasa tidak enak, dan mempe