Langsung ke konten utama

Harga Emas Naik Tipis, Dolar AS Kian Menguat di Awal Pekan

 Rifanfinancindo ||  Harga emas naik pada Senin (13/09) pagi di Asia dan dolar AS terus menguat. Investor sekarang menunggu rilis data AS untuk mencari petunjuk lanjutan tentang jadwal Federal Reserve AS untuk memulai pengurangan aset.

Harga emas berjangka naik tipis 0,01% di $1.792,35/oz pukul 11.50 WIB menurut data Investing.com setelah mencatat penurunan mingguan sebesar 2,1%. Dolar AS, yang bergerak terbalik terhadap emas, terus naik 0,14% ke 92,707.

Investor menunggu data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis Selasa, setelah data Jumat menunjukkan indeks harga produsen (PPI) untuk Agustus tumbuh sebesar 0,7% bulan ke bulan dan 8,3% setahun. PPI inti masing-masing tumbuh 0,6% dan 6,7% bulan ke bulan dan tahun ke tahun.

Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan pada hari Jumat ia masih ingin bank sentral mulai mengurangi pembelian aset pada tahun 2021. Mester adalah salah satu dari semakin banyak pejabat Fed yang mendukung pengurangan aset awal lebih cepat daripada nanti meskipun laporan pekerjaan AS Agustus diketahui lebih lemah dari perkiraan.

Di Asia Pasifik, China akan merilis data produksi industri dan investasi aset tetap pada hari Rabu.

Dari sisi permintaan, permintaan emas fisik di India pada minggu lalu berkurang meskipun harga emas batangan mengalami koreksi. Konsumen di sebagian besar pusat perdagangan Asia lainnya juga tetap tenang karena menunggu tren harga global yang lebih jelas.

Rifanfinancindo || Data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS menunjukkan investor memangkas posisi beli bersihnya di emas COMEX sebesar 15.324 kontrak menjadi 83.540 dalam pekan yang berakhir 7 September.

Di logam mulia lainnya, platinum naik 0,11% di 951,70. Palladium terus naik 0,41% ke 2.129,50 dan perak turun 0,63% di 23,750 pukul 11.57 WIB.


 

Baca juga :
pt rifan financindo
rifanfinancindo
rifan financindo

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WHO Beri Peringatan Keras soal Varian Delta

 Jakarta, PT Rifan Financindo || - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan keras ke dunia soal penyebaran varian corona B.1.617 yang kini disebut varian Delta.Dalam laporan terbarunya, WHO menyebut varian yang masuk ke dalam 'variant of concern' ini sudah menyebar luas bahkan hingga ke 80 negara dan terus bermutasi. Variant of concern mengindikasikan bahwa varian ini harus menjadi perhatian karena mengancam kesehatan global, dengan penyebaran cepat dan meningkatkan keterisian rumah sakit.Pemimpin Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerhove mengatakan penelitian terbaru menunjukkan bahwa varian ini lebih menular dibanding yang lain dan dapat menimbulkan gejala lebih parah. Bahkan ada mutasi baru, Delta Plus. "Ada mutasi tambahan yang telah diidentifikasi... Di beberapa varian delta kami telah melihat satu mutasi lebih sedikit atau satu penghapusan alih-alih tambahan, jadi kami melihat semuanya," jelasnya ditulis CNBC Internasional, Kamis (17/6/2021). Vari

Anggota DPR tak setuju penghapusan BBM premium pada tahun 2022

  Jakarta ( PT Rifan Financindo ) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan tidak setuju dengan kebijakan terkait penghapusan BBM jenis premium pada tahun 2022 mendatang karena berpotensi menambah beban perekonomian di tengah masyarakat. Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa saat ini daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi COVID-19.“Terkait rencana Premium dihapus 1 Januari 2022, kami tidak sependapat di tengah pandemi yang sekarang ini,” ujar Mulyanto. Sedangkan pada tahun 2022, masih menurut dia, belum tentu pula terjadi pemulihan daya beli masyarakat tersebut.Mulyanto menegaskan dirinya bukan anti pada BBM ramah lingkungan. Namun, dia minta Pemerintah memikirkan solusi alternatif bagi masyarakat bila ingin menghapus premium. “Saya minta Pemerintah mencari solusi alternatif yang lebih elegan agar tujuan menjaga kelestarian lingkungan hidup tercapai namun beban hidup masyarakat tidak bertambah,” tegasnya.Mulyanto juga memperta

Emas Melemah Karena Penguatan Dolar AS

 PT Rifan Financindo || Emas mencapai rekor tertinggi pada hari Senin karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dari meningkatnya kasus covid-19 mendukung daya tarik safe-haven, sebelum akhirnya melemah karen a lonjakan dolar AS memicu aksi ambil untung.Berdasarkan data investing.com pukul 21.30 WIB, emas spot turun 0,23% menjadi $ 1.971,52 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi $ 1.984,66 di awal perdagangan Asia. Emas berjangka AS naik 0,09% ke level $ 1,975.98. Namun langkah menuju $ 2.000 diproyeksikan terjadi dalam waktu dekat, dengan sejumlah faktor termasuk data ekonomi yang lebih lemah dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina yang mendorong penguatan emas.Harga emas telah melonjak sekitar 30% sepanjang tahun ini, didukung suku bunga yang lebih rendah dan langkah-langkah stimulus oleh bank sentral global untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi. Kasus infeksi COVID-19 telah mencapai 18 juta di seluruh dunia, dan para ahli virus Gedung Putih menga