Langsung ke konten utama

Harga Emas Naik Seiring Melemahnya Dolar Jelang Rilis Data Pekerjaan AS

 Rifanfinancindo || Harga emas kian naik pada Jumat (03/09) petang, melanjutkan tren kenaikan seiring melemahnya dolar AS. Investor sekarang menunggu laporan pekerjaan AS terbaru untuk mengukur garis waktu pembelian aset dan kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Harga emas berjangka naik 0,165 di $1.814,40/oz pukul 12.57 WIB menurut data Investing.com tetapi menuju penurunan pertama dalam empat minggu. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun tipis 0,03% di 92,203 tetapi tetap mendekati level terendah satu bulan.

Laporan pekerjaan, termasuk ketenagakerjaan nonpertanian, akan diterbitkan hari ini. Ini akan menjadi titik fokus bagi investor karena pemulihan pasar tenaga kerja adalah salah satu persyaratan Fed sebelum memulai pengurangan aset dan kenaikan suku bunga.

Menjelang rilis laporan, data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan warga Amerika mengajukan 340.000 klaim pengangguran awal selama seminggu terakhir. Jumlah tersebut lebih rendah dari 345.000 klaim dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan 354.000 klaim yang diajukan selama minggu sebelumnya.

Data juga mengindikasikan angka PHK turun ke level terendah lebih dari 24 tahun pada bulan Agustus. Ini menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja tetap kuat bahkan ketika jumlah kasus COVID-19 terus meningkat baik di AS maupun secara global.

Di Asia Pasifik, indeks manajer pembelian layanan Caixin (PMI) China untuk bulan Agustus adalah 46,7, di bawah tanda 50 yang menunjukkan pertumbuhan.

Rifanfinancindo ||
Sementara itu, SPDR Gold Trust (P:GLD) mengatakan kepemilikannya turun sebesar 0,2% menjadi 998,52 ton pada Kamis, level terendah sejak April 2020. Rusia juga mengatakan cadangan emas dan mata uang asingnya naik ke tingkat rekor senilai $615,6 miliar setelah menerima dana dari Dana Moneter Internasional.

Di logam mulia lainnya, perak naik 0,23% di 23,973, platinum naik 0,27% ke 998,30 dan paladium naik 0,40% di 2.409,00 pukul 13.04 WIB. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...

Imbal hasil obligasi AS turun, emas melonjak tembus 1.700 dolar

 Chicago ( Rifan Financindo ) - Harga emas berjangka melonjak lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), melakukan pemulihan yang kuat dari level terendah sembilan bulan, didukung penurunan imbal hasil  obligasi pemerintah AS dan kurs dolar yang melemah Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 38,9 dolar AS atau 2,32 persen menjadi ditutup pada 1.716,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (8/3/2021), emas berjangka anjlok 20,5 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.678,00 dolar AS.Emas berjangka turun 2,2 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.698,50 dolar AS per ounce pada Jumat (5/3/2021), setelah merosot 15,10 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.700,70 dolar AS pada Kamis (4/3/2021), dan terpangkas 17,8 dolar AS atau 1,03 persen menjadi 1.715,80 dolar AS pada Rabu (3/3/2021). "Saya tidak tahu apakah ini adalah akhir dari tren kenaikan imbal hasil, apakah ini adalah permulaan. Para pedagang em...