Langsung ke konten utama

Harga emas spot ditutup menguat ke US$ 1.745 per ons troi usai inflasi AS melonjak

 NEW YORK.  Rifanfinancindo || Harga emas melambung setelah sempat berada di level terendah dalam satu minggu. Keunggulan emas datang usai data menunjukkan kenaikan tajam pada inflasi Amerika Serikat (AS) yang mendukung daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Selasa (13/4), harga emas spot ditutup menguat 0,8% ke level US$ 1.745,51 per ons troi. Sebelumnya, emas sempat berada di posisi US$ 1.722,67, terendah sejak 5 April.

Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2021 ditutup melonjak 0,9% ke US$ 1.747,6 per ons troi."Kami perlu melihat beberapa inflasi yang membuat emas bergerak dan kami telah melihatnya pada pagi ini dengan level CPI saat ini," kata Bob Haberkorn, Senior Market Strategist RJO Futures. Dia menambahkan, pelemahan dolar AS dan penurunan yield US Treasury akan ikut mendukung penguatan harga emas lebih lanjut.

Seperti diketahui, indeks harga konsumen (CPI) AS bulan Maret 2021 naik 0,6%. Ini jadi kenaikan tertinggi sejak Agustus 2012. Hal tersebut memulai apa yang diharapkan sebagian besar ekonom terkait periode singkat kenaikan inflasi. Setelah data tersebut muncul, dolar AS merosot ke posisi terendah dalam tiga minggu. Alhasil, emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Di saat yang sama, yield US Treasury untuk tenor acuan 10 tahun juga turun.

Emas yang merupakan aset safe haven juga mendapat dukungan tambahan dari kekhawatiran oleh keputusan pejabat kesehatan AS yang merekomendasikan jeda dalam penggunaanvaksin Covid-19 Johnson & Johnson. "Saat ini, kami perlu melihat terobosan yang menentukan harga di atas US$ 1.765 per ons troi untuk memicu gelombang pembelian lagi hingga ke level US$ 1.800 per ons troi," jelas Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures di Chicago.

Rifanfinancindo || "Level US$ 1.750 per ons troi telah menjadi resistensi yang kuat, jadi kami mendekati level itu," tambah dia sambil menyebutkan risiko geopolitik terkait dengan berita tentang Iran yang meningkatkan pengayaan nuklirnya juga memicu banyak pembelian emas dan perak.  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...

Imbal hasil obligasi AS turun, emas melonjak tembus 1.700 dolar

 Chicago ( Rifan Financindo ) - Harga emas berjangka melonjak lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), melakukan pemulihan yang kuat dari level terendah sembilan bulan, didukung penurunan imbal hasil  obligasi pemerintah AS dan kurs dolar yang melemah Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 38,9 dolar AS atau 2,32 persen menjadi ditutup pada 1.716,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (8/3/2021), emas berjangka anjlok 20,5 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.678,00 dolar AS.Emas berjangka turun 2,2 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.698,50 dolar AS per ounce pada Jumat (5/3/2021), setelah merosot 15,10 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.700,70 dolar AS pada Kamis (4/3/2021), dan terpangkas 17,8 dolar AS atau 1,03 persen menjadi 1.715,80 dolar AS pada Rabu (3/3/2021). "Saya tidak tahu apakah ini adalah akhir dari tren kenaikan imbal hasil, apakah ini adalah permulaan. Para pedagang em...