Langsung ke konten utama

Harga Emas Kembali Turun, Investor Cermati Langkah Kebijakan the Fed

Rifanfinancindo ||  Harga emas terus turun pada Jumat (09/04) petang meski jumlah klaim pengangguran AS kembali bertambah dan ini sedikit menopang kenaikan mingguan logam kuning lebih dari 1%.Harga emas berjangka kian turun 0,55% di $1.748,60 per troy ons pukul 14.03 WIB menurut data Investing.com dan logam kuning tercatat naik 1,28% pekan ini.

Investor terus mencerna komentar baru dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang membela sikap dovish bank sentral selama acara Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Kamis.Ia menambahkan sikap ini hanya akan berubah setelah beberapa bulan berturut-turut rilis data tercatat positif. Presiden Fed St. Louis James Bullard pun menambahkan pada pertemuan terpisah di Southern Illinois University bahwa bank sentral seharusnya tidak mendiskusikan perubahan hingga ada tanda-tanda yang jelas bahwa pandemi COVID-19 telah berakhir.

Seiring langkah The Fed terus mempertahankan pendiriannya, di seberang Atlantik, Bank Sentral Eropa (ECB) membahas kenaikan yang lebih rendah dalam pembelian obligasi, menurut risalah dari pertemuan Maret yang dirilis pada hari Kamis .Di sisi data, klaim pengangguran di AS tanpa diduga naik menjadi 744.000, lebih besar dari 680.000 klaim menurut perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan 728.000 klaim yang diajukan selama minggu sebelumnya.

Rifanfinancindo || Pada logam mulia lainnya, perak jatuh 1,32% ke 25,247, palladium naik 0,17% di 2.632,50 dan platinum berkurang 1,15% di 1.221,50 pukul 14.07 WIB.Dari dalam negeri, harga emas Antam (JK:ANTM) naik Rp9.000 dari Rp922.000 pada Kamis menjadi Rp931.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.26 WIB.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

WHO Beri Peringatan Keras soal Varian Delta

 Jakarta, PT Rifan Financindo || - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan keras ke dunia soal penyebaran varian corona B.1.617 yang kini disebut varian Delta.Dalam laporan terbarunya, WHO menyebut varian yang masuk ke dalam 'variant of concern' ini sudah menyebar luas bahkan hingga ke 80 negara dan terus bermutasi. Variant of concern mengindikasikan bahwa varian ini harus menjadi perhatian karena mengancam kesehatan global, dengan penyebaran cepat dan meningkatkan keterisian rumah sakit.Pemimpin Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerhove mengatakan penelitian terbaru menunjukkan bahwa varian ini lebih menular dibanding yang lain dan dapat menimbulkan gejala lebih parah. Bahkan ada mutasi baru, Delta Plus. "Ada mutasi tambahan yang telah diidentifikasi... Di beberapa varian delta kami telah melihat satu mutasi lebih sedikit atau satu penghapusan alih-alih tambahan, jadi kami melihat semuanya," jelasnya ditulis CNBC Internasional, Kamis (17/6/2021). Vari

Anggota DPR tak setuju penghapusan BBM premium pada tahun 2022

  Jakarta ( PT Rifan Financindo ) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan tidak setuju dengan kebijakan terkait penghapusan BBM jenis premium pada tahun 2022 mendatang karena berpotensi menambah beban perekonomian di tengah masyarakat. Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa saat ini daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi COVID-19.“Terkait rencana Premium dihapus 1 Januari 2022, kami tidak sependapat di tengah pandemi yang sekarang ini,” ujar Mulyanto. Sedangkan pada tahun 2022, masih menurut dia, belum tentu pula terjadi pemulihan daya beli masyarakat tersebut.Mulyanto menegaskan dirinya bukan anti pada BBM ramah lingkungan. Namun, dia minta Pemerintah memikirkan solusi alternatif bagi masyarakat bila ingin menghapus premium. “Saya minta Pemerintah mencari solusi alternatif yang lebih elegan agar tujuan menjaga kelestarian lingkungan hidup tercapai namun beban hidup masyarakat tidak bertambah,” tegasnya.Mulyanto juga memperta

Emas Melemah Karena Penguatan Dolar AS

 PT Rifan Financindo || Emas mencapai rekor tertinggi pada hari Senin karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dari meningkatnya kasus covid-19 mendukung daya tarik safe-haven, sebelum akhirnya melemah karen a lonjakan dolar AS memicu aksi ambil untung.Berdasarkan data investing.com pukul 21.30 WIB, emas spot turun 0,23% menjadi $ 1.971,52 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi $ 1.984,66 di awal perdagangan Asia. Emas berjangka AS naik 0,09% ke level $ 1,975.98. Namun langkah menuju $ 2.000 diproyeksikan terjadi dalam waktu dekat, dengan sejumlah faktor termasuk data ekonomi yang lebih lemah dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina yang mendorong penguatan emas.Harga emas telah melonjak sekitar 30% sepanjang tahun ini, didukung suku bunga yang lebih rendah dan langkah-langkah stimulus oleh bank sentral global untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi. Kasus infeksi COVID-19 telah mencapai 18 juta di seluruh dunia, dan para ahli virus Gedung Putih menga