Langsung ke konten utama

Harga emas spot ditutup melemah tipis, investor menanti pernyataan The Fed

  NEW YORK. || Rifanfinancindo ||  Harga emas ditutup melemah tipis  karena tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Investor pun masih wait and see karena menunggu isyarat kebijakan dari hasil pertemuan dua hari yang dilakukan Federal Reserve.Selasa (16/3), harga emas spot turun tipis 0,02% menjadi US$ 1.731,40 per ons troi. Berbeda, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2021 ditutup naik 0,1% ke level US$ 1.730,90 per ons troi.

"Emas seharusnya kembali melemah tajam dengan risiko besar yang datang jika The Fed tidak melawan pasar obligasi, Anda bisa melihat bahwa suatu hari akan terjadi penjualan panik (dalam bentuk emas)," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.Pertemuan dua hari dari Federal Open Market Committee (FOMC) akan berakhir pada hari Rabu (17/3) waktu setempat.Bank sentral AS itu diharapkan dapat kembali menegaskan janjinya untuk tetap menjaga suku bunga berada di level mendekati nol sampai perekonomian mencapai pertumbuhan penuh.

Di sisi lain, dolar AS naik tipis 0,1%, meningkatkan biaya bagi pemegang mata uang lain yang ingin membeli emas. Emas bisa naik jika yield US Treasury AS yang saat ini terus bergerak mendekati level 2% tergelincir. Hal ini bisa mengembalikan daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman, Moya menambahkan."Prospek teknis jangka pendek sangat bearish dan itu mengundang pedagang profesional untuk mempersingkat pasar (emas). Butuh semacam percikan geopolitik untuk mengubah pasar ini," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

 || Rifanfinancindo || Sementara itu, harga paladium melonjak 4,4% menjadi US$ 2.493,25 per ons troi, setelah sempat mencapai level tertinggi satu tahun di US$ 2.520,31 per ons troi. Penguatan paladium terjadi karena prospek defisit pada tahun 2021.Di sisi lain, persediaan paladium pun berada pada level terendah sejak tahun 2003. "Setiap kekurangan akan berdampak besar pada harga, kata UBS dalam catatan.Norilsk Nickel Rusia, produsen paladium terbesar di dunia, pada hari Selasa memangkas perkiraan produksi 2021, mengutip komplikasi dengan dua ranjau Siberia. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...