Langsung ke konten utama

Kilau Emas Kian Memudar, Ini Penyebabnya

 JAKARTA -  PT Rifan Financindo || Setelah menjadi aset safe haven paling berkilau di masa pandemi Covid-19 tahun 2020, harga emas dunia kini kilaunya mulai meredup. Dalam beberapa hari terakhir, tren harga si kuning terus turun. Mengutip dari laman logammulia.com, harga emas Antam hari ini anjlok sebesar Rp12.000. Hal itu membuat emas berada di level Rp922.000 per gram.


Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat harga emas terus melemah. Pertama, masalah inflasi. Pasar sangat takut jika seandainya bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menggelontorkan stimulus yang banyak."Hal itu membuat peredaran uang akan banyak sehingga konsumsi dan investasi akan berjalan, tapi akibatnya inflasi akan tinggi," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (26/2/2021)
Kedua, vaksinasi. Program vaksinasi telah berjalan hampir di seluruh negara. Hal itu membuat lockdown di negara tersebut menjadi dibuka kembali secara perlahan. Dengan kembali dibukanya aktivitas, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin menggeliat. "Pertumbuhan ekonomi akan kembali membaik dengan adanya vaksinasi, sehingga wajarlah pelaku pasar melakukan profit taking di emas dunia," ujarnya.


PT Rifan Financindo ||
Dia memprediksi, pada kuartal II/2021, emas akan menyentuh di level terendahnya di kisaran USD1.600 per troy ons. Jika dihitung maka harga emas akan berada di bawah Rp800 ribu per gram. "Ini harga emas sedang menguji level terendahnya saja, nanti akan kembali menguat secara perlahan-lahan," tandasnya. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...