Langsung ke konten utama

Harga Emas Bangkit Menguat Dipicu Kekhawatiran Inflasi

 

    CHICAGO -  Rifanfinancindo ||  Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), bangkit dari penurunan sehari sebelumnya. Hal ini didukung oleh data yang menunjukkan kenaikan harga konsumen di Amerika Serikat dan ekspektasi bahwa lebih banyak stimulus fiskal dari pemerintahan Joe Biden dapat memicu inflasi yang lebih tinggi.Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, terangkat USD10,7 atau 0,58% menjadi ditutup pada USD1.854,90 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (12/1/2021), emas berjangka merosot USD6,6 atau 0,36% menjadi USD1.844,20.



    Emas berjangka terangkat USD15,4 atau 0,84% menjadi USD1.850,80 pada Senin (11/1/2021), setelah terjun USD78,2 atau 4,09% menjadi USD1.835,40 pada Jumat (8/1/2021), merupakan penyelesaian emas berjangka terendah sejak 14 Desember, serta persentase kerugian satu hari terburuk untuk kontrak paling aktif sejak 9 November.Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, mengatakan ekspektasi untuk lebih banyak stimulus, inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan pembelian safe-haven yang didorong oleh lingkungan politik di Amerika Serikat mempertahankan dukungan untuk emas.


     Departemen Tenaga Kerja pada Rabu (13/1/2021) mengatakan indeks harga konsumen naik 0,4% pada bulan lalu setelah naik 0,2% pada November. "Ini menunjukkan bahwa ada sedikit kenaikan inflasi, yang selalu mendukung emas," kata Haberkorn.Tetaapi membatasi kenaikan emas, dolar menguat dan patokan imbal hasil obligasi AS 10-tahun melayang mendekati level tertinggi mereka dalam hampir 10 bulan.Emas umumnya dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas. Namun, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi telah menantang status itu baru-baru ini karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.


    Rifanfinancindo || "Posisi puas dalam emas sedang terguncang, itu akibat langsung dari sapuan biru (Demokrat) yang memaksa pasar untuk memperkirakan peningkatan substansial dalam pasokan surat utang negara," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Presiden terpilih AS Biden mengatakan dia akan mengungkapkan rencana pada Kamis waktu setempat untuk memberikan dukungan triliunan dolar bagi ekonomi Amerika saat negara itu bergulat dengan krisis virus corona.Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengatakan pada Rabu (13/1/2021) bahwa laju pembelian obligasi Fed saat ini akan berlanjut cukup lama, sebuah sinyal bahwa Fed bersedia membiarkan inflasi meningkat. Investor juga memantau pemungutan suara DPR AS tentang pemakzulan kedua Presiden AS Donald Trump.Logam mulia lainnya, p​​​​erak untuk pengiriman Maret naik 13,7 sen atau 0,54% menjadi ditutup pada USD25,572 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD42,9 atau 4,02% menjadi menetap di USD1.110,7 per ounce. 

 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...

Imbal hasil obligasi AS turun, emas melonjak tembus 1.700 dolar

 Chicago ( Rifan Financindo ) - Harga emas berjangka melonjak lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), melakukan pemulihan yang kuat dari level terendah sembilan bulan, didukung penurunan imbal hasil  obligasi pemerintah AS dan kurs dolar yang melemah Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 38,9 dolar AS atau 2,32 persen menjadi ditutup pada 1.716,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (8/3/2021), emas berjangka anjlok 20,5 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.678,00 dolar AS.Emas berjangka turun 2,2 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.698,50 dolar AS per ounce pada Jumat (5/3/2021), setelah merosot 15,10 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.700,70 dolar AS pada Kamis (4/3/2021), dan terpangkas 17,8 dolar AS atau 1,03 persen menjadi 1.715,80 dolar AS pada Rabu (3/3/2021). "Saya tidak tahu apakah ini adalah akhir dari tren kenaikan imbal hasil, apakah ini adalah permulaan. Para pedagang em...