Langsung ke konten utama

Optimisme perbaikan ekonomi tumbuh, kilau emas diprediksi meredup pada tahun depan


 JAKARTA. Rifan Financindo || Perkembangan vaksin Covid-10 menjadi sentimen negatif yang meredupkan harga emas. Buktinya, harga emas spot dalam dua hari terakhir melemah di saat perkembangan vaksin menunjukkan kabar positif.Berdasarkan Bloomberg, harga emas spot pada Senin (7/12) pukul 18.15 WIB berada di level US$ 1.831,55 per ons troi atau melemah 0,40% dibandingkan penutupan sebelumnya.Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, dengan vaksin yang mulai didistribusikan, maka pelaku pasar semakin optimistis roda perekonomian bisa kembali berjalan lancar. Dengan distribusi vaksin, kemungkinan akan terjadi recovery yang berbentuk V-Shape recovery.

“Sehingga akan mendukung ekspektasi bahwa PDB akan mengalami ekspansi di tahun 2021, setelah terkontraksi di tahun 2020. Ketika ekonomi membaik, maka pelaku pasar akan meninggalkan aset safe haven, salah satunya emas,” kata Alwi ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (7/12).Sementara Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menambahkan, distribusi vaksin meningkatkan harapan pemulihan ekonomi pada kuartal I-2021 tahun depan. Di satu sisi, USD Index yang sebelumnya sudah bottoming, perlahan mengalami penguatan. Sutopo memperkirakan penguatan ini hanya permulaan rebound. Hal ini tentu berdampak pada harga komoditas, termasuk emas yang tercermin dari pelemahan hari ini.

Walaupun sedang terkoreksi akibat sentimen vaksin, Alwi meyakini dari sisi fundamental, emas sebenarnya masih variatif. Dengan dukungan stimulus yang masih akan terus digelontorkan, emas masih akan mendapat katalis positif. Walaupun, perkembangan vaksin yang semakin positif bisa mengikis daya tarik dari si kuning ini.“Inggris telah menyetujui peluncuran vaksin Pfizer dan BioNTech minggu ini, ini bisa membuat daya tarik safe haven emas semakin berkurang. Apalagi proyeksi PDB global dari IMF yang optimistis bisa tumbuh di tahun 2021, ini agak meredupkan emas secara jangka panjang,” tambah Alwi.

Pada tahun depan, Alwi meragukan emas akan berkinerja sebaik tahun ini. Selain beberapa faktor yang telah ia sebutkan, pemerintahan baru Joe Biden juga mungkin akan mengurangi pamor safe haven. Sementara Sutopo meyakini sifat emas sebagai nilai lindung terhadap inflasi masih akan berpotensi mengangkat harga emas. Sutopo menilai pergerakan harga emas tahun depan kemungkinan masih bergerak dalam tren naik di mana level US$ 2.000 masih menjadi acuan.
Sedangkan Alwi lebih pesimistis dan memperkirakan emas akan bergerak turun ke arah US$ 1.600 per ons troi.

Rifan Financindo || Berdasarkan hitungan teknikal, Alwi merekomendasikan untuk jual selama di bawah US 1.850 per ons troi, dengan target harga pada US$ 1.700 per ons troi. “Untuk rekomendasi saat ini, mengingat pada Desember, secara historikal memang kurang ada pergerakan yang signifikan, jadi harga masih akan bergerak choppy. Namun jika terjadi koreksi ke kisaran US$ 1,700 per ons troi, layak dipertimbangkan untuk kembali membeli,” tandas Sutopo.  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...