Langsung ke konten utama

Dollar AS Jatuh, Harga Emas Dunia Berkilau Lagi


 PT Rifan Financindo ||  Harga emas dunia menguat lagi karena dollar AS jatuh dan investor berpegang teguh pada harapan bahwa pada akhirnya akan ada terobosan dalam negosiasi paket bantuan virus corona yang baru di Amerika.Dikutip dari CNBC, Jumat (4/12/2020), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1.838,83 dollar AS per ounce. Sementara itu emas berjangka patokan AS ditutup naik 0,6 persen menjadi 1.841,10 dollar AS per ounce.

Anggota parlemen Amerika berusaha untuk menuntaskan kesepakatan tentang bantuan bagi ekonomi AS yang sedang tertekan, dengan tanda-tanda bahwa proposal bipartisan senilai 908 miliar dolar AS mendapatkan daya tarik."Joe Biden yang segera memegang kekuasaan di Washington dapat mendorong lebih banyak stimulus," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.Tetapi pada akhirnya, "pasar emas memperkirakan lebih banyak stimulus" dari pada yang dinegosiasikan, membatasi kenaikan logam mulia itu.

Optimisme seputar kesepakatan stimulus dan kemajuan vaksin Covid-19 membuat Indeks Dolar (Indeks DXY) mendekati level terendah lebih dari dua tahun, meningkatkan daya tarik emas di antara investor yang memegang mata uang lain.Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, melambung lebih dari 21 persen sejauh tahun ini, diuntungkan dari suku bunga yang mendekati nol dan risiko inflasi yang lebih tinggi yang kemungkinan dihasilkan dari stimulus besar-besaran secara global guna meredakan pukulan ekonomi dari pandemi.

PT Rifan Financindo ||  Platinum mencapai level tertinggi hampir 11 bulan di 1.034 dollar AS per ounce, dan terakhir melesat 1,3 persen menjadi 1.028,07 dollar AS per ounce.Platinum berkonsolidasi di atas 1.000 dollar AS dipicu sentimen pertumbuhan global yang positif, dengan target awal meluas ke level 1.040 dollar AS karena bunga ETF mendorong pergerakan harga terkait dengan perkiraan defisit pada 2021, papar MKS PAMP dalam sebuah catatan.Palladium anjlok 4 persen menjadi 2.301,68 dollar AS per ounce, setelah jatuh sebanyaknya 7,3 persen di awal sesi, dan perak turun 0,4 persen menjadi 24,00 dollar AS per ounce.


 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...