Langsung ke konten utama

Pemilu AS ketat, harga emas spot tergelincir ke US$ 1.901 per ons troi


 TOKYO. || Rifanfinancindo ||  Harga emas melemah tipis pada perdagangan di kawasan Asia pada hari ini. Hal tersebut terjadi setelah indeks dolar Amerika Serikat (AS) karena hasil pemungutan suara awal menunjukkan persaingan ketat antara Presiden Donald Trump dan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan Presiden AS.Rabu (4/11) pukul 09.15 WIB, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$ 1.901,72 per ons troi. Sebelumnya, harga emas ini sempat jatuh 1% di awal sesi.Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember 2020 turun 0,4% menjadi US$ 1.902,20 per ons troi.

"Pasar mulai kehilangan kepercayaan dalam perjalanan yang jelas pada kemenangan Biden. Kami telah melihat pemilihan Biden lebih melemah dan dampak besarnya sudah terlihat dengan penguatan dolar AS," kata analis IG Markets Kyle Rodda.Sejauh ini, hasil pemungutan suara memperlihatkan Donald Trump berhasil ungguli Biden di medan pertempuran pada negara bagian penting seperti Florida. Dan negara bagian lainnya yang kompetitif seperti Georgia dan Carolina Utara turut membantu.

Investor awalnya bersiap untuk kemenangan Biden, yang diharapkan bisa menyuntik tenaga bagi pasar dengan potensi stimulus ekonomi untuk membantu negara menghadapi dampak pandemi Covid-19.Namun, kini indeks the greenback naik 0,1% terhadap sekeranjang mata uang utama. Alhasil, emas pun menjadi lebih mahal jika menggunakan mata uang lainnya.

 || Rifanfinancindo ||  "Emas telah memudar menjelang resistensi pada US$ 1.912 per ons troi dan saat ini menderita karena tampaknya Trump akan memegang status ayunan di  Florida, " kata Jeffrey Halley, Senior Market Analyst OANDA. Dia pun memprediksi harga emas kini berada di kisaran US$ 1.890 hingga US$ 1.920 saat pengumuman pemilu.  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

WHO Beri Peringatan Keras soal Varian Delta

 Jakarta, PT Rifan Financindo || - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan keras ke dunia soal penyebaran varian corona B.1.617 yang kini disebut varian Delta.Dalam laporan terbarunya, WHO menyebut varian yang masuk ke dalam 'variant of concern' ini sudah menyebar luas bahkan hingga ke 80 negara dan terus bermutasi. Variant of concern mengindikasikan bahwa varian ini harus menjadi perhatian karena mengancam kesehatan global, dengan penyebaran cepat dan meningkatkan keterisian rumah sakit.Pemimpin Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerhove mengatakan penelitian terbaru menunjukkan bahwa varian ini lebih menular dibanding yang lain dan dapat menimbulkan gejala lebih parah. Bahkan ada mutasi baru, Delta Plus. "Ada mutasi tambahan yang telah diidentifikasi... Di beberapa varian delta kami telah melihat satu mutasi lebih sedikit atau satu penghapusan alih-alih tambahan, jadi kami melihat semuanya," jelasnya ditulis CNBC Internasional, Kamis (17/6/2021). Vari

Anggota DPR tak setuju penghapusan BBM premium pada tahun 2022

  Jakarta ( PT Rifan Financindo ) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan tidak setuju dengan kebijakan terkait penghapusan BBM jenis premium pada tahun 2022 mendatang karena berpotensi menambah beban perekonomian di tengah masyarakat. Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa saat ini daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi COVID-19.“Terkait rencana Premium dihapus 1 Januari 2022, kami tidak sependapat di tengah pandemi yang sekarang ini,” ujar Mulyanto. Sedangkan pada tahun 2022, masih menurut dia, belum tentu pula terjadi pemulihan daya beli masyarakat tersebut.Mulyanto menegaskan dirinya bukan anti pada BBM ramah lingkungan. Namun, dia minta Pemerintah memikirkan solusi alternatif bagi masyarakat bila ingin menghapus premium. “Saya minta Pemerintah mencari solusi alternatif yang lebih elegan agar tujuan menjaga kelestarian lingkungan hidup tercapai namun beban hidup masyarakat tidak bertambah,” tegasnya.Mulyanto juga memperta

Emas Melemah Karena Penguatan Dolar AS

 PT Rifan Financindo || Emas mencapai rekor tertinggi pada hari Senin karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dari meningkatnya kasus covid-19 mendukung daya tarik safe-haven, sebelum akhirnya melemah karen a lonjakan dolar AS memicu aksi ambil untung.Berdasarkan data investing.com pukul 21.30 WIB, emas spot turun 0,23% menjadi $ 1.971,52 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi $ 1.984,66 di awal perdagangan Asia. Emas berjangka AS naik 0,09% ke level $ 1,975.98. Namun langkah menuju $ 2.000 diproyeksikan terjadi dalam waktu dekat, dengan sejumlah faktor termasuk data ekonomi yang lebih lemah dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina yang mendorong penguatan emas.Harga emas telah melonjak sekitar 30% sepanjang tahun ini, didukung suku bunga yang lebih rendah dan langkah-langkah stimulus oleh bank sentral global untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi. Kasus infeksi COVID-19 telah mencapai 18 juta di seluruh dunia, dan para ahli virus Gedung Putih menga