Langsung ke konten utama

Emas stabil saat data AS yang lemah hentikan kenaikan Wall Street

 Chicago ( Rifanfinancindo ) - Harga emas bertahan relatif stabil pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), ketika Wall Street mundur dari rekor tertinggi di tengah kenaikan tak terduga klaim pengangguran AS, dan logam mulia berbalik dari penurunan tajam menuju 1.800 dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, naik tipis 0,9 dolar AS atau 0,05 persen menjadi ditutup pada 1.805,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (24/11/2020), emas berjangka anjlok 33,2 dolar AS atau 1,81 persen menjadi 1.804,60 dolar AS.

Emas berjangka juga terperosok 34,6 dolar AS atau 1,85 persen menjadi 1.837,80 dolar AS pada Senin (23/11/2020), setelah terangkat 10,9 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.872,40 dolar AS pada Jumat (20/11/2020), dan tergelincir 12,4 dolar AS atau 0,66 persen menjadi 1.861,50 dolar AS pada Kamis (19/11/2020).Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara itu minggu lalu, meningkat menjadi 778.000 dari 748.000 pada minggu sebelumnya.


Data pengangguran mendukung emas "hanya dengan anggapan bahwa kita masih memiliki periode yang sangat suram di depan sebelum kita melewati pandemi ini," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.Kenaikan mengejutkan dalam klaim pengangguran mingguan di tengah melonjaknya infeksi COVID-19 mengurangi selera risiko investor dan menghentikan rekor reli di Wall Street yang dipicu oleh harapan atas vaksin.
Aset aman emas telah kehilangan hampir 160 dolar AS sejak data vaksin COVID-19 yang menjanjikan dari Pfizer meningkatkan harapan investor untuk rebound ekonomi yang cepat dan mendorong pergeseran ke arah aset-aset berisiko.


Penurunan dolar "bersama dengan dukungan teknis (untuk emas mendekati 1.800 dolar AS), meyakinkan beberapa orang untuk mungkin berhenti menjual dan memperoleh kembali beberapa posisi," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.Sementara itu, para bankir bank sentral AS setuju pembelian aset guna menyediakan akomodasi bagi ekonomi setelah kondisi pasar stabil, menurut risalah Federal Reserve dari pertemuan 4-5 November yang dirilis pada Rabu (24/11/2020).


 ( Rifanfinancindo )
Beberapa peserta di Komite Pasar Terbuka Federal mengatakan mereka memperkirakan Fed pada akhirnya memperpanjang jatuh tempo obligasi yang dibeli, menurut pertimbangan.Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas dari bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 6,2 sen atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 23,362 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 11,5 dolar AS atau 1,2 persen menjadi menetap di 969,8 dolar AS per ounce. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...