Langsung ke konten utama

Harga Emas Jatuh Pasca Ditundanya Pembahasan Stimulus AS


 PT Rifan Financindo ||  Harga emas jatuh pada Rabu (07/10) pagi setelah Presiden AS Donald Trump menghentikan pembahasan stimulus lanjutan dan sentimen ini malah memperkuat tren positif dolar Amerika Serikat.Harga emas berjangka turun 1,20% di $1.885,95 per ons pukul 10.13 WIB dan XAU/USD naik 0,22% di $1.882,32 menurut data Investing.com. Sedangkan indeks dolar AS naik 0,19% di 93,920.




Dilansir dari Reuters Rabu (07/10) pagi, harapan dana bantuan bagi warga Amerika Serikat yang tengah berjuang melewati krisis pandemi covid-19 dan maskapai penerbangan AS yang juga berusaha menghindari gelombang PHK pupus sudah pada Selasa (06/10) karena Presiden AS Donald Trump membatalkan negosiasi RUU lanjutan covid-19 dengan Kongres AS hingga setelah pemilihan presiden November mendatang.

Emas cenderung mendapat dorongan positif dari langkah-langkah stimulus tambahan karena dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.Para anggota bank sentral AS dan Eropa pada hari Selasa menyerukan perubahan belanja pemerintah untuk membantu keluarga dan usaha yang terdampak pandemi covid-19 hingga mendorong resesi ekonomi kini memasuki tahap kritis baru.

PT Rifan Financindo || Defisit perdagangan AS melonjak pada Agustus ke tingkat tertinggi selama 14 tahun. Impor juga kembali naik dan in mengindikasikan perdagangan bisa menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga.Enam negara bagian AS melaporkan rekor jumlah pasien rawat inap covid-19 dan kasus di seluruh dunia telah melewati angka 35,51 juta.Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) jatuh Rp18.000 dari Rp1.017.000 pada hari Selasa menjadi Rp999.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.18 WIB.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WHO Beri Peringatan Keras soal Varian Delta

 Jakarta, PT Rifan Financindo || - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan keras ke dunia soal penyebaran varian corona B.1.617 yang kini disebut varian Delta.Dalam laporan terbarunya, WHO menyebut varian yang masuk ke dalam 'variant of concern' ini sudah menyebar luas bahkan hingga ke 80 negara dan terus bermutasi. Variant of concern mengindikasikan bahwa varian ini harus menjadi perhatian karena mengancam kesehatan global, dengan penyebaran cepat dan meningkatkan keterisian rumah sakit.Pemimpin Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerhove mengatakan penelitian terbaru menunjukkan bahwa varian ini lebih menular dibanding yang lain dan dapat menimbulkan gejala lebih parah. Bahkan ada mutasi baru, Delta Plus. "Ada mutasi tambahan yang telah diidentifikasi... Di beberapa varian delta kami telah melihat satu mutasi lebih sedikit atau satu penghapusan alih-alih tambahan, jadi kami melihat semuanya," jelasnya ditulis CNBC Internasional, Kamis (17/6/2021). Vari

Anggota DPR tak setuju penghapusan BBM premium pada tahun 2022

  Jakarta ( PT Rifan Financindo ) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan tidak setuju dengan kebijakan terkait penghapusan BBM jenis premium pada tahun 2022 mendatang karena berpotensi menambah beban perekonomian di tengah masyarakat. Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa saat ini daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi COVID-19.“Terkait rencana Premium dihapus 1 Januari 2022, kami tidak sependapat di tengah pandemi yang sekarang ini,” ujar Mulyanto. Sedangkan pada tahun 2022, masih menurut dia, belum tentu pula terjadi pemulihan daya beli masyarakat tersebut.Mulyanto menegaskan dirinya bukan anti pada BBM ramah lingkungan. Namun, dia minta Pemerintah memikirkan solusi alternatif bagi masyarakat bila ingin menghapus premium. “Saya minta Pemerintah mencari solusi alternatif yang lebih elegan agar tujuan menjaga kelestarian lingkungan hidup tercapai namun beban hidup masyarakat tidak bertambah,” tegasnya.Mulyanto juga memperta

Emas Melemah Karena Penguatan Dolar AS

 PT Rifan Financindo || Emas mencapai rekor tertinggi pada hari Senin karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dari meningkatnya kasus covid-19 mendukung daya tarik safe-haven, sebelum akhirnya melemah karen a lonjakan dolar AS memicu aksi ambil untung.Berdasarkan data investing.com pukul 21.30 WIB, emas spot turun 0,23% menjadi $ 1.971,52 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi $ 1.984,66 di awal perdagangan Asia. Emas berjangka AS naik 0,09% ke level $ 1,975.98. Namun langkah menuju $ 2.000 diproyeksikan terjadi dalam waktu dekat, dengan sejumlah faktor termasuk data ekonomi yang lebih lemah dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina yang mendorong penguatan emas.Harga emas telah melonjak sekitar 30% sepanjang tahun ini, didukung suku bunga yang lebih rendah dan langkah-langkah stimulus oleh bank sentral global untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi. Kasus infeksi COVID-19 telah mencapai 18 juta di seluruh dunia, dan para ahli virus Gedung Putih menga