Langsung ke konten utama

Emas Stabil Karena Covid-19, Ketidakpastian Pilpres AS Membayangi

 PT Rifan Financindo ||  Harga emas stabil Rabu () siang, tetap di atas $ 1.900, karena ketidakpastian tentang pemilihan presiden AS dan melonjaknya kasus COVID-19 global melawan tekanan penguatan dolar dan memudarnya harapan terhadap paket stimulus AS.Berdasarkan data investing.com pukul 13.00 WIB, emas spot stabil di $ 1.908,43 per ons, sementara emas berjangka AS turun 0,08% menjadi $ 1.910,35.



"Investor membutuhkan alasan untuk membeli lebih banyak emas dan alasan membeli emas akan datang dari sinyal kebijakan," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di Axi, sebagaimana dikutip Reuters."Dengan naiknya kasus infeksi covid-19 global, Ini juga mungkin lebih condong ke arah intervensi bank sentral karena pukulan ekonomi akan cukup signifikan," tambahnya.

Pandemi telah mendorong pencetakan uang yang belum pernah terjadi sebelumnya dan suku bunga rendah secara global, menempatkan emas di jalur untuk tahun terbaiknya dalam satu dekade mengingat daya tariknya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.Sementara itu, pasar kecewa setelah Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa kesepakatan bantuan ekonomi virus korona kemungkinan disepakati setelah pemilihan 3 November.

PT Rifan Financindo || Indeks dolar naik 0,2% terhadap saingannya, dengan ketidakpastian pemilu AS menambah nada "risk off".Kekhawatiran tentang penyebaran virus terus berlanjut, dengan Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan negara-negara lain mengalami rekor infeksi baru baru-baru ini. Pemerintah Eropa memperkenalkan pembatasan baru untuk mengendalikan wabah baru.Perak turun 0,9% menjadi $ 24,33 per ons, platinum naik 0,1% menjadi $ 880, sementara paladium naik 0,8% menjadi $ 2,348.81. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

WHO Beri Peringatan Keras soal Varian Delta

 Jakarta, PT Rifan Financindo || - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan keras ke dunia soal penyebaran varian corona B.1.617 yang kini disebut varian Delta.Dalam laporan terbarunya, WHO menyebut varian yang masuk ke dalam 'variant of concern' ini sudah menyebar luas bahkan hingga ke 80 negara dan terus bermutasi. Variant of concern mengindikasikan bahwa varian ini harus menjadi perhatian karena mengancam kesehatan global, dengan penyebaran cepat dan meningkatkan keterisian rumah sakit.Pemimpin Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerhove mengatakan penelitian terbaru menunjukkan bahwa varian ini lebih menular dibanding yang lain dan dapat menimbulkan gejala lebih parah. Bahkan ada mutasi baru, Delta Plus. "Ada mutasi tambahan yang telah diidentifikasi... Di beberapa varian delta kami telah melihat satu mutasi lebih sedikit atau satu penghapusan alih-alih tambahan, jadi kami melihat semuanya," jelasnya ditulis CNBC Internasional, Kamis (17/6/2021). Vari

Anggota DPR tak setuju penghapusan BBM premium pada tahun 2022

  Jakarta ( PT Rifan Financindo ) - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan tidak setuju dengan kebijakan terkait penghapusan BBM jenis premium pada tahun 2022 mendatang karena berpotensi menambah beban perekonomian di tengah masyarakat. Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa saat ini daya beli masyarakat sedang lemah karena terdampak pandemi COVID-19.“Terkait rencana Premium dihapus 1 Januari 2022, kami tidak sependapat di tengah pandemi yang sekarang ini,” ujar Mulyanto. Sedangkan pada tahun 2022, masih menurut dia, belum tentu pula terjadi pemulihan daya beli masyarakat tersebut.Mulyanto menegaskan dirinya bukan anti pada BBM ramah lingkungan. Namun, dia minta Pemerintah memikirkan solusi alternatif bagi masyarakat bila ingin menghapus premium. “Saya minta Pemerintah mencari solusi alternatif yang lebih elegan agar tujuan menjaga kelestarian lingkungan hidup tercapai namun beban hidup masyarakat tidak bertambah,” tegasnya.Mulyanto juga memperta

Emas Melemah Karena Penguatan Dolar AS

 PT Rifan Financindo || Emas mencapai rekor tertinggi pada hari Senin karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dari meningkatnya kasus covid-19 mendukung daya tarik safe-haven, sebelum akhirnya melemah karen a lonjakan dolar AS memicu aksi ambil untung.Berdasarkan data investing.com pukul 21.30 WIB, emas spot turun 0,23% menjadi $ 1.971,52 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi $ 1.984,66 di awal perdagangan Asia. Emas berjangka AS naik 0,09% ke level $ 1,975.98. Namun langkah menuju $ 2.000 diproyeksikan terjadi dalam waktu dekat, dengan sejumlah faktor termasuk data ekonomi yang lebih lemah dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina yang mendorong penguatan emas.Harga emas telah melonjak sekitar 30% sepanjang tahun ini, didukung suku bunga yang lebih rendah dan langkah-langkah stimulus oleh bank sentral global untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi. Kasus infeksi COVID-19 telah mencapai 18 juta di seluruh dunia, dan para ahli virus Gedung Putih menga