Langsung ke konten utama

Harga Emas Terus Turun Dipicu Aksi Ambil Untung Jelang Pidato Powell

 Rifan Financindo ||  Harga emas terus turun pada Kamis (27/08) petang menjelang pidato proyeksi ekonomi Amerika Serikat dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.Harga emas turun 0,21% ke $1.948,40 per barel pukul 13.41 WIB dan XAU/USD juga kian melemah 0,59% ke $1.942,70 menurut data Investing.com


"Setelah naik $26 per ons semalam, aksi ambil untung jangka pendek telah menyebabkan emas melemah pada perdagangan Asia,"

kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA.Menurut laporan yang dilansir Reuters Kamis (27/08) petang, Powell menyampaikan pidatonya di konferensi tahunan bank sentral Fed pada pukul 13.10 GMT. Investor akan mencari apapun petunjuk mengenai kebijakan moneter dan inflasi bank sentral tersebut.

The Fed telah memangkas suku bunganya mendekati 0% dan mengeluarkan berbagai langkah-langkah stimulus untuk menghidupkan kembali perekonomian yang dilanda virus. Kebijakan Fed itu turut mendongkrak harga emas naik 28% sepanjang tahun ini karena dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.Meski emas bergerak turun, indeks dolar pun juga melemah 0,12% ke 92,882 sampai pukul 13.54 WIB.

Rifan Financindo || Selain itu, sentimen risiko agak tertekan oleh ketegangan baru antara Amerika Serikat dan Cina karena Washington memasukkan 24 perusahaan Cina ke dalam daftar hitam dan Beijing dilaporkan melakukan uji coba rudal ke Laut Cina Selatan. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...