Langsung ke konten utama

Harga Emas Kembali Anjlok Meski Ada Keraguan Paket Stimulus AS

 Rifan Financindo - Harga emas

anjlok pada Rabu (12/08) pagi setelah juga anjlok 6% di sesi sebelumnya meski ada keraguan terhadap paket dana stimulus fiskal tambahan di AS dan kian memanasnya hubungan bilateral AS-Cina.

Sampai pukul 09.28 WIB, harga emas berjangka anjlok 2,35% di $1.900,50 per ons menurut data Investing.com dan XAU/USD turun 1,23% ke $1.888,63.

Menurut laporan yang dilansir Reuters Rabu (12/08) pagi, pemerintahan Trump dari Partai Republik dan anggota dewan Partai Demokrat di Kongres AS menemui jalan buntu mengenai pembahasan paket stimulus bantuan covid-19 yang berakhir tanpa hasil pada hari Selasa dan masing-masing pihak malah saling menyalahkan.

Selain itu perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang melarang aplikasi populer asal Cina,

TikTok dapat menghalangi toko aplikasi AS menawarkan aplikasi itu di wilayah AS dan menjadikan iklannya di platform sebagai hal ilegal, menurut laporan dokumen Gedung Putih.

Sementara Trump mengatakan hubungannya dengan Presiden Cina Xi Jinping terus menemui kesulitan akibat pandemi covid-19.

Tercatat lebih 20,19 juta orang dilaporkan positif covid-19 di seluruh dunia dan 736.577 orang telah meninggal.

Rifan Financindo - Di tanah air hingga pukul 09.31 WIB Rabu pagi ini harga emas Antam (JK:ANTM) per gram turun Rp30.000 dari Selasa menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, harga emas Antam mencapai Rp1.056.000 dan harga terakhir turun ke Rp1.026.000.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...