Langsung ke konten utama

Sambut Positif PMI China, Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal

Jakarta, PT Rifan Financindo ||  - Bursa Eropa menguat di sesi awal perdagangan Rabu (01/7/2020) di tengah gangguan teknis di bursa Jerman, merespons membaiknya aktivitas manufaktur China pada Juni.

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, naik 0,5% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor minyak dan gas naik 1,5% menjadi pemimpin reli, sementara indeks makanan dan minuman terpeleset 0,3%.

Selang setengah jam kemudian, reli Stoxx 600 surut menjadi 0,71 poin (+0,2%) ke 361,05. Di sisi lain indeks FTSE Inggris menguat 1,8 poin (+0,03%) ke 6.171,54, indeks DAX Jerman naik 80,79 poin (+0,66%) ke 12.391,72 tapi CAC Prancis melemah 3,22 poin (-0,07%) ke 4.932,77.

Pelaku pasar menyambut positif munculnya sinyal pemulihan ekonomi di China yang terlihat dari survei aktivitas manufaktur di Negeri Panda tersebut per Juni yang terbukti lebih baik dari ekspektasi.

Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) sektor manufaktur versi Caixin/Markit pada Juni berada di level 51,2, atau di atas ekspektasi analis dalam polling Reuters di angka 50,5 memicu penguatan di bursa kawasan Asia Pasifik.

Indeks PMI menggunakan angka 50 sebagai batas ekspansi, dengan angka di atas 50 sebagai indikator ekspansi dan di bawah itu mengindikasikan kontraksi. Data PMI resmi yang dirilis pada Selasa kemarin juga menunjukkan adanya ekspansi aktivitas manufaktur di China pada Juni.

Perkembangan virus corona masih menggelayuti benak investor. Penasihat urusan kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci mengatakan pejabat kesehatan di Negara Adidaya tersebut terus mengawasi munculnya flu babi strain baru di China yang berpotensi berkembang jadi pandemi.

 PT Rifan Financindo || Di AS, New York terus memantau orang yang bepergian dari kawasan zona merah yang mencatat kenaikan temuan kasus Covid-19. Kasus corona telah menjangkiti lebih dari 10,5 juta orang, dan membunuh lebih dari 510.000 orang, menurut data Worldometers.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...

Imbal hasil obligasi AS turun, emas melonjak tembus 1.700 dolar

 Chicago ( Rifan Financindo ) - Harga emas berjangka melonjak lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), melakukan pemulihan yang kuat dari level terendah sembilan bulan, didukung penurunan imbal hasil  obligasi pemerintah AS dan kurs dolar yang melemah Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 38,9 dolar AS atau 2,32 persen menjadi ditutup pada 1.716,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (8/3/2021), emas berjangka anjlok 20,5 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.678,00 dolar AS.Emas berjangka turun 2,2 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.698,50 dolar AS per ounce pada Jumat (5/3/2021), setelah merosot 15,10 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.700,70 dolar AS pada Kamis (4/3/2021), dan terpangkas 17,8 dolar AS atau 1,03 persen menjadi 1.715,80 dolar AS pada Rabu (3/3/2021). "Saya tidak tahu apakah ini adalah akhir dari tren kenaikan imbal hasil, apakah ini adalah permulaan. Para pedagang em...