Langsung ke konten utama

Harga Emas Dunia Naik di Tengah Lonjakan Kasus Virus Corona

NEW YORK - Rifan Financindo  || Harga emas berjangka ditutup menguat pada perdagangan Senin (6/7/2020) waktu setempat. Kenaikan tersebut mulai mendekati level tertingginya sejak 8 tahun lalu.

Kenaikan tersebut dikarenakan lonjakan kasus virus Corona di beberapa negara membuat permintaan aset-aset tak berisiko meningkat. Meskipun ekuitas yang kuat dan data sektor layanan AS yang positif membatasi kenaikan logam.

Melansir Reuters, Selasa (7/7/2020), harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi USD1.783,75. Sedangkan emas berjangka AS ditutup naik 0,2% ke 1.793 per ons.

"Investor ragu bahwa pemulihan ini akan tetap bertahan karena kita semua mengharapkan snapback itu ... dan kita mungkin memiliki pemulihan yang lebih lama, dan itu seharusnya mendukung harga emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Dalam empat hari pertama bulan Juli saja, 15 negara bagian AS telah melaporkan rekor peningkatan kasus Covid-19 yang baru. Sementara kasus terus meningkat di negara-negara termasuk India, Australia dan Meksiko.

Mengesampingkan lonjakan kasus Virus Corona baru, saham AS naik setelah pertumbuhan yang tak terduga di sektor layanan AS. Serta pada harapan pemulihan yang dipimpin Cina dari kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh wabah koronavirus.

Emas non-yielding telah meningkat 17,5% sepanjang tahun ini, didorong oleh langkah-langkah stimulus dan penurunan suku bunga oleh bank sentral. Emas mencapai USD1.788,96 minggu lalu, level tertinggi sejak Oktober 2012.

"Dengan 10y breakevens terus mencetak tertinggi baru pasca-Covid, normalisasi dalam ekspektasi inflasi mungkin tetap menjadi pendorong kuat mengangkat harga emas lebih dalam ke USD1.800 per ons," tulis TD Securities dalam sebuah catatan.
Rifan Financindo || Palladium turun 0,1% menjadi USD1,921.69 per ons, sementara platinum naik 2,3% pada USD818,28 per ons. Perak naik 1,1%, menjadi USD18,24 per ons.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...