Langsung ke konten utama

Rekor! Pagi Ini Harga Emas Tertinggi 2020, Sudah Cuan 15,8%

Jakarta,  Rifan Financindo  ||  - Harga emas dunia kembali reli. Investor kembali mencemaskan perkembangan terbaru pandemi corona yang baru-baru ini jumlah kasusnya meningkat lagi.


Selasa (23/6/2020), harga emas di pasar spot naik 0,07% setelah kemarin melesat 1%. Pada 08.30 WIB harga logam mulia emas dibanderol US$ 1.756,4/troy ons. Jika harga emas tetap bertahan di kisaran sekarang atau bahkan menguat maka ini akan jadi harga penutupan tertinggi untuk tahun ini.

Bagaimanapun juga harga emas sudah menguat signifikan. Secara year to date, harga bullion telah terapresiasi sebesar 15,8%. Kini harga emas berada di level tertingginya sejak 7,5 tahun terakhir.

Jumlah orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di dunia sudah mencapai angka lebih dari 9 juta orang. Peningkatan jumlah kasus terbanyak dilaporkan di Amerika Utara dan bagian selatan (Amerika Latin).

Beberapa negara yang sudah mengalami penurunan jumlah kasus per hari seperti Jerman, Australia dan China juga kembali melaporkan adanya peningkatan. Kenaikan kasus terjadi seiring dengan relaksasi lockdown dan pembukaan kembali ekonomi.

Kasus yang meningkat membuat investor khawatir pemulihan ekonomi akan terganggu. Hal ini membuat investor memburu kembali emas sebagai aset minim risiko.

"Ada fenomena flight to safety ke emas" kata Bob Haberkorn senior market strategist di RJO Futures, sebagaimana diwartakan Reuters. "Kenaikan kasus infeksi virus corona secara global membuat harga emas tembus US$ 1.750, jika hari ini harga ditutup di atas US$ 1.765 maka level US$ 1.800 tidak akan terlalu jauh" tambahnya.

Di sisi lain bank sentral AS the Fed juga mewanti-wanti jika wabah tak segera dapat dikendalikan maka angka pengangguran di Negeri Paman Sam masih akan tinggi. The Fed telah membabat suku bunga ke kisaran nol persen.

Tak hanya itu bank sentral pimpinan Jerome Powell itu juga menerapkan kembali program pembelian aset keuangan (QE) dengan nilai tak terbatas yang meliputi pembelian surat utang pemerintah, efek beragun aset, ETF obligasi korporasi hingga obligasi korporasi melalui pendekatan indeksasi.

The Fed terus memompa uang ke perekonomian agar likuiditas terjaga. Ini merupakan bentuk upaya penyelamatan ekonomi oleh bank sentral. Dengan suku bunga rendah dan banjir stimulus ini maka potensi kenaikan inflasi yang tinggi di masa mendatang menjadi risiko lain yang dihadapi investor.

Rifan Financindo  || Emas sebagai aset lindung nilai (hedging) ketika mata uang mengalami depresiasi akibat inflasi menjadi semakin menarik bagi investor. Sehingga wajar saja jika prospek jangka panjang emas masih menarik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...