Langsung ke konten utama

Forex GBP/USD Momentum Naik ditengah Kondisi “Overbought”

PT Rifan Financindo || GBP/USD mengkonsolidasikan keuntungan yang terakhir sedikit dibawah 1.26 ditengah melemahnya dolar AS. Optimisme akan pembukaan kembali ekonomi adalah penggerak turun dari dolar AS dan menyebabkan GBP kembali naik.


Pembicaraan antara Uni Eropa dan Inggris terus berlanjut via video dan akan berakhir pada hari Jumat. Brusel memiliki harapan atas terjadinya intervensi yang dramatis oleh Johnson yang mirip dengan kesepakatannya yang mengijinkan bea masuk di perbatasan antara Irlandia Utara dengan sisa dari Inggris yang lain.

PM Johnson akan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di bulan Juni nanti. Apakah Inggris akan tetap mendesak tidak akan memperpanjang periode transisi melewati akhir tahun ini dengan potensi akan mundur kembali ke peraturan WTO?

Dengan AS sedang fokus mengatasi protes di negaranya, pergerakan Cina untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan di Hong Kong dan protes di dalamnya telah lenyap dari berita-berita utama. Namun, Johnson telah mengangkat suar terhadap pelanggaran hak azazi manusia di bekal koloninya tersebut.

Hal itu bisa memperburuk hubungan dengan Beijing disaat Inggris sedang memerlukan lebih banyak partner global setelah Brexit.

Statistik coronavirus terus membaik di Inggris meskipun dengan kecepatan yang tetap rendah. Penyakit menular ini kebanyakan menimpa kaum minoritas.

Protes terhadap diskriminasi rasial terus berlangsung pada hari berikutnya di Amerika, namun dengan nada yang lebih kalem. Meskipun ada demonstran yang melanggar jam malam dalam beberapa kasus, barisan demonstran kebanyakan berlangsung damai, dan juga Presiden Donald Trump telah menurunkan nada retorikanya. Mundur dari ancaman untuk menurunkan militer.

Keresahan sosial ini telah mendorong para pembuat undang-undang di Capitol Hill mempercepat pembicaraan mengenai paket kelegaan berikutnya – kemungkinan dibawah $3 triliun yang didorong oleh Demokrat, namun berpotensi diatas batas $1 triliun.

Demonstrasi-demonstrasi dan pembukaan kembali kegiatan ekonomi yang tanpa penurunan substansial di dalam kasus coronavirus menunjukkan bahwa AS masih beresiko mengalami gelombang kedua dari coronavirus. Meskipun demikian, hal ini masih membutuhkan waktu untuk menjadi material dan para investor tetap optimisme mengenai kembali ke normal.

Harapan akan stimulus dari Federal Reserve mendorong naik harga saham dan membebani dolar AS yang “safe-haven”.

Laporan employment nasional ADP AS untuk bulan Mei muncul mengejutkan dengan kehilangan pekerjaan hanya 2,7 juta sementara diperkirakan sebesar dibawah 9 juta.

PT Rifan Financindo || Momentum tetap naik namun Relative Strength Index diatas 70 yang menunjukkan kondisi “overbought” dan potensi turun. Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan 1.2645 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2720 dan kemudian 1.2780. Penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2580 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2510 dan kemudian 1.2460.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...

Imbal hasil obligasi AS turun, emas melonjak tembus 1.700 dolar

 Chicago ( Rifan Financindo ) - Harga emas berjangka melonjak lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), melakukan pemulihan yang kuat dari level terendah sembilan bulan, didukung penurunan imbal hasil  obligasi pemerintah AS dan kurs dolar yang melemah Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 38,9 dolar AS atau 2,32 persen menjadi ditutup pada 1.716,90 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (8/3/2021), emas berjangka anjlok 20,5 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.678,00 dolar AS.Emas berjangka turun 2,2 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.698,50 dolar AS per ounce pada Jumat (5/3/2021), setelah merosot 15,10 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.700,70 dolar AS pada Kamis (4/3/2021), dan terpangkas 17,8 dolar AS atau 1,03 persen menjadi 1.715,80 dolar AS pada Rabu (3/3/2021). "Saya tidak tahu apakah ini adalah akhir dari tren kenaikan imbal hasil, apakah ini adalah permulaan. Para pedagang em...