Langsung ke konten utama

Harga Emas Turun, Bursa Asia Menguat Dipicu Rencana Trump Buka Ekonomi AS

PT Rifan Financindo || Harga emas turun di Asia dan bursa Asia menguat pada Jumat (17/04) setelah Presiden AS Donald Trump berencana membuka kembali ekonomi Amerika Serikat usai ditutup selama sebulan untuk mencegah penyebaran covid-19.


Presiden Trump mengumumkan rencana tersebut semalam dan bursa saham Asia pun merespons naik dengan Cina bersiap merilis data PDB hari ini. Shanghai Composite menguat 0,93% ke 2.846,20 hingga pukul 09.36 WIB mengutip data Investing.com.Di Indonesia, IHSG melonjak 2,93% ke 4.612,01.

Emas berjangka turun sebesar 0,37% ke 1.725,30 pada Jumat (17/04) pagi ini. Semalam bersama data ekonomi di AS, emas naik 1,3% dipicu pengumuman adanya 5,2 juta orang mengklaim pengangguran selama sepekan terakhir dan ini berbeda sedikit dari perkiraan analis 5,1 juta klaim yang disiapkan Investing.com.

Dampak ekonomi dari pandemi covid-19 masih jauh dari kata selesai karena lebih dari 20 juta warga Amerika kehilangan pekerjaannya sejak akhir Maret dan menimbulkan kekhawatiran bahwa rencana Presiden Trump mungkin masih terlalu dini.Tetapi investor tetap optimis untuk logam kuning.

“Dengan pembicaraan mengarah tentang bagaimana pemerintah akan membuka kembali ekonomi, baik ekuitas dan emas tampaknya fokus untuk melewati masa puncak pandemi. Jadi dari sudut pandang kami bahwa ada cuaca yang cerah ke depan setelah mengalami kemunduran," David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, mengatakan kepada CNBC.

PT Rifan Financindo || James Steel, kepala analis logam mulia di HSBC (LON:HSBA), setuju dengan pendapat Merger dalam catatan yang mengatakan, “Ketidakpastian situasi kesehatan, keuangan dan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 dan akibatnya kemungkinan besar akan terus mendukung penguatan emas hingga tahun 2021. Kami yakin kebijakan suku bunga rendah, akomodasi moneter, dan pengeluaran fiskal di seluruh dunia untuk masa yang akan datang akan memperkuat dan memperpanjang kenaikan harga emas, karena investor memilih emas batangan lantaran karakteristik aset dan likuiditasnya yang tahan." 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...