Langsung ke konten utama

Harga Emas Berjangka Terus Naik Ditengah Berlanjutnya Krisis Minyak

PT Rifan Financindo || Harga emas beranjak naik di Asia pada Rabu (22/04) pagi di Asia. Tren kenaikan emas ini didorong pelemahan saham-saham Asia akibat penurunan tajam harga minyak.


Pada pukul 10.33 WIB menurut data Investing.com, emas berjangka naik 1,07% ke $1.705,85 per ons dan XAU/USD turun 0,18% ke $1.683,09. Dan bursa saham Asia mencatatkan kerugian selama dua hari ini sebagai respons terhadap anjloknya harga minyak berjangka pada sesi sebelumnya.

Indeks Nikkei turun 0,96% ke 19.096,00 dan indeks Kospi melemah 0,78% di 1.864,74.

Di tanah air hingga pukul 08.36 WIB, harga emas Antam (JK:ANTM) per gram mengalami kenaikan Rp 4.000 dari hari Selasa dikutip dari laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Pada Selasa kemarin emas Antam mencapai harga Rp 924.000 dan harga terakhir kini naik  ke Rp 928.000.

Harga logam kuning pulih kembali karena sering berbeda arah dengan pergerakan saham-saham lantaran investor mencari tempat berlindung yang aman di tengah turbulensi ekonomi.

Bank of America menaikkan target harga emas 18 bulan menjadi $3000 per ons, naik dari target sebelumnya $2.000, dalam laporan terbaru "The Fed tidak bisa mencetak emas".

Meskipun volatilitas ekonomi yang mempengaruhi terus berlanjut bahkan bagi tempat yang aman seperti emas, bank investasi tersebut tetap berpandangan bullish bahwa stimulus fiskal dan moneter yang dikeluarkan pemerintah di seluruh dunia akan mengurangi dampak pandemi covid-19

"Seiring produksi ekonomi mengalami kontraksi tajam, pengeluaran fiskal melonjak, dan neraca bank sentral berlipat ganda, mata uang fiat bisa berada di bawah tekanan," ungkap analis BoA dalam laporan itu. "Investor akan mengincar emas."

PT Rifan Financindo ||  Tetapi laporan juga menambahkan, "Di luar pasokan emas konvensional dan permintaan fundamental, represi finansial diprediksi kembali pada skala yang luar biasa." 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

  Rifanfinancindo || Harga emas turun pada Kamis petang. Investor mencerna pernyataan dari Federal Reserve AS yang mengindikasikan bank sentral dapat memulai pengurangan aset lebih cepat dari yang diharapkan.Harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.812,80 per troy ons pukul 14.26 WIB menurut data Investing.com. Amerika Serikat merilis beberapa data ekonomi yang menunjukkan perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP sebesar 330.000 pada bulan Juli, angka ini lebih rendah dari estimasi. Data juga mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) mencapai 59,9, sedangkan pekerjaan nonmanufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1. Investor sekarang akan memantau laporan pekerjaan AS hari Jumat, termasuk gaji nonpertanian, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya.Di Asia Pasifik, data perdagangan Australia bulan Juni, yang dirilis sebelumnya, mengatakan ekspor naik 4% bulan ke bulan, impor tumbuh 1% bulan ke bulan dan nerac...

Pasar Saham Berjangka Eropa Melemah

Rifan Financindo ||   Pasar saham berjangka Eropa melemah pada Rabu (19/05) petang pasca terjadinya aksi jual di Wall Street akibat ketidakpastian seputar kondisi inflasi dan kebijakan Federal Reserve di masa depan.Pada pukul 13.40 WIB, DAX futures Jerman turun 0,26% ke 15.252,5, CAC 40 futures Prancis turun 1,28% di 6.271,5 dan FTSE 100 futures di Inggris jatuh 0,94% ke 6.960,5 menurut data Investing.com. Dari Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah dan turun 1,16% ke 5.766,74 hingga pukul 13.58 WIB. Indeks utama di Wall Street gagal mempertahankan kenaikannya setelah rilis pendapatan ritel yang kuat pada Selasa, hingga akhirnya menderita aksi jual tajam hingga penutupan perdagangan. Semua saham teknologi utama berakhir di zona merah karena investor tampaknya tidak ingin menahan perusahaan-perusahaan dengan orientasi pertumbuhan ini hingga rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir. Saham-saham akhir-akhir ini mengalami tekanan akibat kekhawa...

Inflasi IHK November 2021 Tetap Rendah

Rifanfinancindo || Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2021 mengalami inflasi 0,37% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,12% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi di semua kelompok yaitu inti, volatile food, dan administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK November 2021 tercatat 1,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,66% (yoy). Inflasi diprakirakan berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1% pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti pada November 2021 tercatat 0,17% (mtm), meningkat dari inflasi Oktober 2021 sebesar 0,07% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, kenaikan inflasi inti terutama dipengaruhi...